Sabtu, 10 Agustus 2013
if life was like a dvd remote
"pa, nanti kalo udah gede papa pingin dikasih hadiah apa sama adek?"
"papa pingin adek jadi orang sukses, bahagia, dan menjadi pemimpin"
"orang sukses itu gimana pa?"
"orang yang cita-citanya terwujud dan hidupnya bahagia. apa yang ia inginkan semuanya dapat dicapai"
"kalo gitu kan bahagia di akunya, papa ga dapet apa-apa dong dari adek?"
"cita-citanya adek, cita-citanya papa juga. bahagianya adek, bahagianya papa juga. liat kamu sukses dan bahagia udah merupakan hadiah untuk papa"
well. aku yakin kok, ga cuma papaku aja yang ngomong gitu. every dad in this universe want it too. siapa juga yang gapingin anaknya sukses? apalagi suksesnya dibangun dari nol, dan juga dengan dorongan orang tua.
tut wuri handayani
slogan di topi sekolah dasar yang selalu aku ingat. sebuah kutipan dari bapak pendidikan, Ki Hajar Dewantara. yang berarti di belakang memberi dorongan.
saat masih kecil...cita-cita yang diangan-angankan masih buram. masih belum terbayangkan untuk menjadi apa. karena pengaruh apa yang dilihat, maka semua cita-cita ingin diraup. karena kebahagiaan.
"percuma kaya raya tetapi tidak bahagia. hidupnya susah" -papa
saat masih kecil...sama sekali tidak mengenal percintaan selain cinta kepada Tuhan dan orang tua. belum ada hasrat mencintai dan untuk membina rumah tangga. masalah hati tidak pernah dihadapi.
tidak ada kata galau tiap malam. hanya galau karena tidak dapat krayon dan buku gambar baru.
tidak ada cemburu tiap melihatnya dengan orang lain yang bisa membuatnya lebih bahagia. hanya cemburu saat teman mendapatkan boneka baru.
tidak ada air mata jika ia meninggalkan. hanya saat menangisi mainan rusak.
tidak ada tersipu malu saat berkenalan. hanya malu saat dibilang cantik/ganteng di pertemuan keluarga.
tidak ada sepik-sepikan. hanya permainan kotak pos belum diisi.
semuanya berbeda. tentu saja. jaman telah silih berganti. semua yang dilakukan di masa kecil belum tentu bisa dilakukan sekarang. seandainya saja aku bisa me-rewind hidupku, aku mau kembali saat aku masih kecil dan belum mengerti apa-apa selain papa dan mama. sayang saja hidup ini ga seperti remote dvd yang bisa di pause, stop, forward, rewind, bahkan replay. hidup ini jalan terus, mengalir terus seperti air. walaupun kadang tercemar tetapi sangat dibutuhkan dalam hidup.
kalo aja doraemon benar-benar ada, aku ingin meminjam mesin waktunya. ke masa kecil dan ke setaun yang lalu. dimana aku pertama kali bertemu denganmu. masih terasa hambar. tetapi perlahan manis. dan kini menjadi pahit. aku ingin kembali ke masa hambar itu. agar aku bisa menyayangimu lebih lama lagi. walaupun aku harus memendam 8bulan lebih.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar